2/24/2013

We Know

All the things that we've been through lately are proofs that we could stand for our love. We've been hurt and broke. We've been disappointing each other. We've been tried to walk to different paths. But love leads us back. If you don't know, then you should know that I would do anything to make you smile. You are the king of my heart. You own my heart with every little pieces of it. Even if people said I'm a dumb for taking you back, I'll just let them talk. I know you can keep your promise. I know my heart won't let me in to the wrong place. We know what we do best. I love you so much, A.


2/22/2013

Red Cross: A Mission Of Humanity

Jaman SMP dulu, pernah ada temen saya yang pingsan pas lagi upacara bendera. Mungkin kepanasan, mungkin nggak sarapan, atau mungkin dia lagi galau. Entahlah. Pokoknya dia pingsan aja. Udah gitu, ada temen saya yang lain langsung ngeluarin air mineral terus dikasih minum ke temen saya yang pingsan. Waktu itu saya cuma ngeliatin doang nggak bereaksi soalnya saya nggak tau harus gimana.

Belakangan ini saya baru tahu, ternyata kalo ada orang yang pingsan atau pusing karena kepanasan atau apalah itu, kita nggak boleh nyodorin makanan atau minuman, lho. Semua ini saya tau sejak saya gabung di ekskul Palang Merah Remaja di sekolah.

Awalnya saya daftar PMR ikut-ikutan temen aja. Waktu itu banyak yang daftar pengen ikutan jadi saya nggak mau ketinggalan.

Saya masih ingat waktu itu masih kelas 1 SMA dan masih seger banget jadi anak putih abu-abu. Semua ekskul pada berbondong-bondong bikin promosi biar banyak anak kelas 1 yang masuk ekskulnya. Pas kakak-kakak PMR dateng dan ngomong ini itu, temen-temen saya pada banyak banget yang mau ikutan. Akhirnya dengan semangat saya juga ngedaftarin diri.

Kakak PMR: Oke, adek-adek. Nanti siang sepulang sekolah kumpul dulu di kelas XI IPA 1, kita ada pertemuan singkat.
Saya dan temen-temen: Iya kaaaaak...

Siangnya kita mengikuti instruksi yang diberikan kakak tadi. Kita ngumpul di kelas XI IPA 1 dan bujug busetttttttt... yang daftar sooob. KELASNYA PENUH. Ternyata banyak yang mau ikutan PMR. Saya kirain malah sedikit dan kelas saya doang yang banyak peminatnya. Ternyata.. ckckck. Padahal awalnya saya yang belum pernah sama sekali ikutan yang beginian dikasih tau kalo PMR itu berat. Dari latihan sampe prakteknya. Tapi saya sih ngikut aja.

Setelah ikutan pertemuan hari itu, kita dapat info bahwa nanti akan diadakan pertemuan lagi tapi di ruangan yang lebih luas. Selanjutnya, anak-anak kelas 10 calon PMR dikumpul di Gedung Serba Guna sekolah. Dari yang terkumpul waktu itu kira-kira ada 70 orang lebih, yang dateng ke GSG mungkin tinggal 40 orang. Waktu itu saya inget kita diajarin lagu Mars PMR sampai Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Sampe hafal. Belum hafal, ulang lagi. Nyanyinya fales, ulang lagi. Gitu terus sampe otak berasep.

Kemudian kita dikasih tau bakalan ada sedikit pelatihan selama kira-kira 3 hari untuk membawa kita biar bisa dilantik. Saya masih semangat. Temen-temen sekelas saya juga. Tiba di hari pelatihannya itu, ternyata yang dateng nggak sampe 35 orang. Saat itu alam yang mengeliminasi. Dan terbukti emang yang setia ada berapa orang. Kita menjalani berbagai latihan, mendengar penjelasan senior, terbagi dalam beberapa kelompok, membuat yel-yel yang asoy, menghafal materi mulai dari sejarah terbentuknya Palang Merah sampe pertolongan pertama, dan ujian ke pos-pos yang sudah disediakan. Semuanya emang berat. Melelahkan, bahkan ada yang menjijikan. Tapi semuanya seru. Ketutup sama semua ilmu yang udah kita dapat.

Di hari pelatihan terakhir, saya ingat waktu itu sampe sore sekali. Dari siang kita ikutin materi, dan dari siang juga hujan nggak kelar-kelar. Hujan bikin bagian lapangan sekolah yang tanah doang jadi becek dan kayak ada kolamnya. Waktu itu kita semua disuruh pake kaos hitam, celana jins hitam, sama sepatu. Kita ikut-ikut aja. Polos. Setelah materinya selesai dibagi, kita dibagi ke beberapa tim lagi. Kita juga diminta supaya semua benda kayak handphone, perhiasan, uang, dan apapun itu yang ada di baju atau badan kita untuk dilepas (kecuali baju ya). Dan tebak apa? Kita disuruh merayap dari pintu depan GSG sekolah sampe lapangan yang becek. Berenanglah kita di kolam najis itu. HUFT.

Tapi... ya gitulah. Semangat kita yang nggak pernah pudar untuk terus belajar dan terus maju akhirnya menibakan saya dan teman-teman pada hari pelantikan anggota PMR SMA Kristen 1 Tomohon yang baru. Lalala yeyeye~


Dan nggak terasa, ternyata udah setahun sejak kita jadi anggota PMR dan hampir setahun sejak kita dilantik. Kita juga udah kelas 2 SMA sekarang. Bukan kelas 1 SMA lagi. Sudah saatnya regenerasi. Hiks :')

Kita akhirnya mengadakan Indonesia Mencari Bakat 3 Bersama Permen Mintz perekrutan anggota baru. Kita nge"bully" lewat Masa Orientasi... yaaa itung-itung mempraktekan apa yang telah dipraktekan kepada kami setahun yang lalu lah ya hihihi. Kita juga sudah melakukan pemilihan pengurus PMR sekolah yang baru. Ah... senangnya.

Nanti bakal ada lomba pertolongan pertama gitu. Dan kemampuan kita diasah lagi biar lebih mateng. Kali ini yang diikut sertakan cuma yang kelas 11 dulu.

Dan saya seneng banget karena ternyata semangat temen-temen saya nggak pada pudar. Mereka tetep mendengarkan materi dengan baik. Melatih diri secara pribadi. Menghafal kata-kata kunci dan rumus-rumus jitu untuk pertolongan pertama dengan mata berbinar... Semuanya irreplaceable. Dan saya bahagia bisa berada di keluarga ini.

---

Banyak hal yang saya dapat dari bergabung menjadi anggota Palang Merah Remaja.
1. Lebih peka terhadap sesama. PMR mengajarkan untuk tolong menolong dan melayani orang yang membutuhkan uluran tangan. Dan saya senang bisa belajar menolong orang lebih banyak di sini. Kadang banyak orang yang enggan menolong karena doing something out of line is sometimes awkward (termasuk saya). Tapi, dengan gabung di PMR, we are all in an united. Kita ditugaskan untuk menolong tanpa upah. And it brings a lot of happiness when you can feel how a person feels, or calming someone, or helping someone. Upahnya besar di sorga loh ;)
2. Jadi bersih. Sejak masuk PMR, saya jadi lebih ngeuh dengan gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat itu sederhana loh. Misalnya, mau makan INGET cuci tangan. Mau lakuin APAPUN tetep HARUS INGET cuci tangan.
3. Terjamin. Sebenernya ini keuntungan modus dari PMR di sekolah sih. Kalo jadi PMR kan otomatis harus bertugas setiap kali upacara. Entah itu jagain UKS atau bertugas di lapangan. Nah, sekolah saya itu punya aturan kalo mau upacara harus pake topi OSIS. Yang nggak punya, siap-siap berdiri hadap matahari selama upacara, dikuliahin selama 2 jam pelajaran sama guru piket, dan diberi hukuman sesuai mood gurunya. Kalo kamu PMR di sekolah saya dan kamu nggak punya topi, kamu boleh elus dada temen. Soalnya, kamu boleh ambil bagian tugas jaga. Petugas PMR pasti wajib pake topi dan slayer kuningnya, kan? Voila! Jadilah kamu nggak ketauan nggak punya topi. Muehueheu.




@mcharondo, ketua PMR!
Sampai sejauh ini saya nggak nyesel menjadi anggota PMR. Karena melakukan hal-hal kecil dan mempelajari hal-hal kecil dalam menolong nyawa untuk misi kemanusiaan itu terlalu besar artinya untuk disesali.

Bonus foto adiknya Emma Watson
Sekian.
SALAM KEMANUSIAAN!

2/19/2013

Percaya

Saya tipe orang yang suka mengambil kesimpulan dalam hati. Saya sangat, bahkan mungkin terlalu, peka. Dan entahlah, mungkin ini salah semesta. Atau mungkin juga salah saya yang tidak bisa menjadi orang yang mampu mendengar dan memberi pundak untuk bersandar. Saya mungkin terlalu tajam dan realistis untuk masalah orang lain. Sehingga bahkan orang yang paling saya percaya untuk menceritakan ini-itu... pudar.

Harus mempercayai orang yang tidak percaya pada saya itu menyakitkan.

Sahabat.
Bahkan ketika saya mengetahui titik lemah mereka, kejelekan mereka, hal paling menyebalkan dalam diri mereka... saya masih menaruh percaya. Bahwa mereka adalah sahabat. Mereka mau mendengar.
Walau sebenarnya tidak.

But why can't they still trust me when they finally knew my point of weakness. My ignorance. My flaws.


Selasa, 19 Februari 2013, 22:48.
R e a l i z i n g
Yuri

2/18/2013

KINAN (Part 1)

Untuk Mona, gadis yang saat ini sedang duduk di hadapannya harus diselidiki. Sesaat Mona sadar, dia tidak punya hak ikut campur dalam masalah orang lain apalagi orang yang baru dilihatnya selama seminggu. Tapi dari sorot mata gadis itu, Mona merasa ada sesuatu yang menyebabkan gadis itu hidup dalam diam. Diam. Dia tidak pernah bicara kecuali ditanyai guru atau ditanyakan hal-hal penting. Untuk hal yang bisa dia jawab, dia hanya mengangguk atau menggeleng. Tak jarang bahkan dia mengalihkan tatapan atau berlalu begitu saja ketika merasa pertanyaan yang diarahkan padanya tidak layak mendapat jawaban. Kalau saja dia tidak memperkenalkan diri ketika pertama kali memasuki ruangan ini, mungkin seisi kelas akan menganggap dia bisu.
---
                Seminggu yang lalu, tepatnya pada hari Kamis, kelas kami kedatangan penghuni baru. Kinan. Pindahan dari Los Angeles, California. Mengejutkan memang. Mengetahui dia pernah tinggal di salah satu tempat yang paling diidam-idamkan kebanyakan anak muda membuat Kinan menjadi pusat perhatian massa. Tapi dari penampilannya, Kinan tidak terlihat seperti orang yang baru datang dari Los Angeles. Rambutnya hitam tebal sebahu, kulitnya pun tidak putih atau tan, warna matanya hitam legam, dan tingginya sejajar dengan rata-rata siswa perempuan di sekolah kami. Penampilan fisiknya seperti gadis-gadis keturunan Jawa asli lainnya. Hal itu menjadi pertanyaan besar apa Kinan benar-benar datang dari Los Angeles.
                Selama seminggu Mona duduk di belakang gadis itu dan selama seminggu pula Mona penasaran akan siapa sebenarnya gadis itu. Dia tidak pernah tersenyum. Di balik kacamata tebalnya, dia terlihat muram. Kadang Mona berniat menghibur gadis itu dengan mencoba menjadi temannya, tapi selalu diurungkannya mengetahui pertanyaan Mona akan berakhir seperti kebanyakan teman-teman di kelasnya.
                Didasari rasa penasarannya, dua hari terakhir ini Mona mulai melancarkan aksi detektifnya. Hari pertama dilaluinya dengan mencari identitas Kinan di internet. Lebih dari enam jam Mona berkutat di depan laptopnya dan semuanya nihil. Susah payah Mona mengetikkan nama Kinanti Telfer di semua jejaring sosial  yang dia tahu bahkan di Google sekalipun. Tapi tidak ada hasil yang dia harapkan.
                Hari kedua, Mona tidak lagi berdiam di rumah. Dia harus terjun langsung. Sepulang sekolah, Mona bergegas mengikuti Kinan dan berusaha tidak diketahui. Dari situlah Mona sadar, selama seminggu Kinan bersekolah di sini, ternyata Kinan selalu diantar jemput dengan sebuah mobil mewah. Ketika Kinan memasuki mobil, Mona memacu sepedanya di bawah terik matahari siang itu sambil berusaha tidak terdeteksi oleh mobil Kinan. Tapi mobil itu melaju dengan sangat kencang. Sekitar dua kilometer dari sekolah, Mona sudah kehilangan jejak mobil itu. Sekali lagi, upaya penyelidikan Mona terhadap Kinan, gagal total.
                Tapi, mempelajari kegagalan-kegagalannya sebelumnya, kali ini Mona lebih siap. Dia meminta bantuan Rey, tetangga sekaligus kakak kelas satu tingkat di atasnya, untuk membantu misinya dengan menggunakan motor ninja milik Rey. Sebenarnya Mona bisa saja membawa motor sendiri dari rumah. Tapi Mona sadar dia akan ngebut-ngebutan di jalanan dan dia juga belum punya SIM. Akhirnya Rey menjadi tujuan terakhir Mona.
                Lima menit sebelum kelas berakhir, Mona sudah memberitahu Rey agar segera bersiap dengan motornya di parkiran yang dibalas dengan satu kata oleh Rey: siap.
                Sejak kecil, Mona dan Rey sudah saling kenal. Mereka tumbuh dan tidak jarang menghabiskan waktu bersama. Meski, ketika Rey memasuki SMP lima tahun yang lalu mereka jadi jarang bermain bersama, mereka masih tetap in touch lewat Blackberry Messenger atau Twitter. Mereka juga memiliki obsesi yang sama, yaitu menjadi seorang detektif. Semuanya bermula ketika Rey menceritakan sebuah kisah detektif dari Detektif Conan yang sukses membuat Mona terpana. Meski telah lama berlalu, rasa gemar mereka terhadap permainan mereka semasa kecil itu masih tertata apik dalam sanubari mereka. Itulah yang membuat Rey langsung setuju ketika Mona mengajaknya untuk mencari tahu identitas Kinan setelah Mona bercerita panjang lebar betapa misteriusnya Kinan itu.
                Bel berdering memekakan telinga. Mona segera menarik tasnya dan berlari kecil menuju parkiran tempat Rey menunggu. Di sana, dilihatnya Rey sudah siap dengan helm dan jaket kulit berwarna hitam dengan garis merah di lengan kiri. Mona menepuk pundak Rey dengan tersenyum sekilas menandakan dia sudah siap. Rey menyodorkan jaket kulit yang sama dengannya tapi dengan ukuran yang pas untuk Mona, juga sebuah helm berwarna putih. Mona melompat ke kursi belakang di motor Rey dan mengarahkan mata Rey kepada mobil hitam sport mewah yang setiap hari menjemput Kinan. Seperti yang telah dikatakan Mona pada Rey ketika mereka sedang berdiskusi mengenai mobil itu, Rey memang terpesona. Hal ini menunjukkan Kinan bukan dari keluarga sembarangan. Khayalan liar Mona mulai aktif. Mona mulai membayangkan ayah Kinan adalah seorang mafia atau semacamnya. Tapi pikiran itu ditepisnya jauh-jauh.
                Melihat mobil itu mulai berjalan meninggalkan lapangan parkir sekolah, Mona menepuk bahu Rey dua kali.
                “Jalan, Rey!”

...to be continued...

---

Ini cerita bersambung pertama yang saya tulis dan post di blog.
Feel free to comment for critics and suggests. You are all welcome. AND, tell me if you like to read more about this story to cheer me up every time I write hehehe. We are friends, so plagiarism? Uh oh big no no.
Thank you :)

2/17/2013

Things I've Learned (Life's Good) #3



LISTEN TO YOUR HEART SPEAKS

Happiness is what you think and feel was right not how other people see it right.

Jangan terpaku dengan komentar orang yang kurang suka dengan keyakinan atau pendirian kamu. Kebahagiaan datang dari diri kamu sendiri, bukan dari orang lain. There will be no regret if you follow what your heart and soul take you.

You have your own way, let the world see it


Valday, huh?

Annyeong haseyoooooooooooooooooooo...
Long long time no curhat. Nggak kerasa saya makin sibuk, Indra Widjaya makin ganteng, Arip Poconggg makin gondrong dan berkumis tipis......


kecil aja ya kalo kegedean nanti ga bisa tidur
Ini hari Minggu tanggal 17 Februari jam setengah sebelas pagi dan cuacanya lagi nggak bersahabat banget. Hujan dari semalem nggak reda-reda which is sangat menguntungkan untuk para fakir asmara karena jadi punya alasan buat nggak malam mingguan muehehehe.

Dan kalo ngeliat judul postingannya, pasti langsung ketebak. ValDay = Valentine's Day.
VALENTINE'S DAY? LET'S GET BUSYYYY!
kenapa ngomongin Valentine? Kan udah lewaaaaat...

Justru itu! Karena saya baru sempet nulis di blog sekarang udah lewat, saya jadi lebih bebas berekspresi tanpa harus dihina huehauheuaheu

Jadi gini ya...
Banyak orang pada heboh ngomongin Valentine sehari dua hari sebelum tanggal 14 itu tiba. Macem-macem lah. Ada yang super excited, ada yang nggak terlalu excited tapi masih excited, ada yang nggak excited sama sekali, bahkan ada yang kalo ditanyain tentang Valentine malah masang tampang "terus? gue harus koprol bareng sule trus bilang WE O WE gitu?".

Excited atau enggaknya kalian untuk nyambut Valentine itu menurut saya sah-sah aja. Nggak ada yang salah menggunakan Valentine untuk benar-benar menyatakan kasih sayang. Atau bersikap biasa aja karena 14 Februari tetap 14 Februari. Valentine ataupun enggak yaudah bukan masalah. Tapiiiiiiiii, jangan berlebihan juga sih.

Saya selaku fakir asmara yang bersikap netral terhadap tanggal 14 Februari itu menangkap banyak oknum yang terlalu melebih-lebihkan hari Valentine ini. Dan itu membuat saya sakit hati bahkan muak-ak-ak-ak. Misalnya begini:

contoh #1
Tanya: Al, Valentine nih besok. Udah siap belom?
Alison: Siap apanya? Siap hadiah? Udah gue udah nyiapin hadiah buat bokap nyokap :-)
Tanya: Siapa yang nanya hadiah? Gue nanya, udah siap mental belom? Besok rame loh orang pacarannyaaaaaa. Lo kan jomblo. Ntar nggak tahan lagi liat orang gandengan di depan loooooo *kemudian tertawa terbahak-bahak seakan itu lucu sekali*
Alison: *kabur nangis di bawah shower*
SAYA TEKANKAN YA. ITU. NGGAK. LUCU. End of story.

ada lagi nih...
Baby: Gue besok mau jalan-jalan keliling kota dong bareng pacar gue. Lo, Swit?
Sweety: ...
Baby: OH IYAAAAAA gue lupa lo jomblo kan ya? HAHAHAHAHAHA kasian ya lo. Hare geneeeee jombloooo SNAP SNAP SNAaAaAaP *a la Fitri Tropica* cup cup cupppp *ketawa lagi*
Sweety: *kabur galau di rel kereta*
SEKALI LAGI SAYA TEKANKAN. ITU. SAMA SEKALI. ENGGAK LUCU!!!!!

contoh #2
Fakir asmara seumur hidup ngomong sama temennya: "EH TRUS KENAPA GITU KALO BESOK VALENTINE? PENTING BANGET GITU? MAKAN BUBUR PAKE SAYUR, MENDING GUE TIDUR!"

Atau jomblo yang tahun lalu masih ngerayain Valentine bareng mantannya: "Eh tanggal tiga belas tambah satu bisa diskip aja nggak sih? Nggak penting banget kan, ya? Bikin susah move on aja. Bikin ribet aja harus beli ini itu. Udahlah di skip aja di skip!!"

Eh gini ya. Jomblo sih jomblo aja. Nggak suka sih nggak suka aja. Tapi nyante dong browww. Nggak usah segitunya juga kalo nggak suka Valentine. HUFT!

---

Memang, orang bilang hari Kasih Sayang itu sebenernya harus diaplikasikan setiap hari. Saya setuju kok. Kita nggak perlu nunggu Valentine buat bilang sayang ke orang lain, atau nunjukin kalo kita care sama orang lain. Tiap hari bisa. YA TETAPI, itulah gunanya HARI PERINGATAN. Menurut saya, Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari itu hanyalah suatu bentuk reminder. Itu cuma ngingetin kita kalo hidup di dunia ini kita harus saling sayang. Dan wajar aja kalo dirayain. Tapi ngerayainnya juga jangan berlebihan kayak pamer-pamer gitu. Wajar kalo orang saling ngasih coklat, atau bunga mawar merah/merah muda, atau boneka, atau apapun bentuk kasih sayang yang bisa ditunjukkan lewat materi lainnya. Kita nggak boleh nge-judge orang yang semangat buat beli hadiah dan coklat bakal dikasih ke temen-temen atau pacarnya. Itu sah-sah aja. Itu caranya dia buat nunjukkin kasih sayang.

Toh, meskipun kalian benci pada saat Valentine harus menjadi jomblo, kalian masih punya temen-temen, orang tua, gebetan, calon gebetan, mantan, kakak-adek, dsb dsb. Jadi nggak usah terlalu sedih gitu lah. Kalo kalian nunjukkin benci ke hari Valentine malah ngasih tau ke orang-orang kalo kalian itu JOMBLO. Yang ada malah diketawain. Mending cuma diketawain. Kalo diledekin sama orang yang berpacar, gimana hayo? Kalian juga kan yang sakit hati.

Solusi saya sih buat yang jomblo biar nggak terlalu sakit hati, pas Valentine itu sibuk-sibukin diri deh. Misalnya kayak saya. Mau Valentine sibuk ngurusin acara sekolah bareng OSIS. Jadinya nggak galau karena Valentine jomblo. Pas Valentine pun nggak galau-galau amat karena masih harus sibuk ngurusin acara sekaligus ngemsi di acara Valentine sekolah. Hasil sibuk-sibukan saya bisa dilihat di foto yang saya taruh di atas itu yang ada tulisan "Listen To Your Heart Speaks". Atau olahraga juga bisa biar nggak sakit karena galau terus. PINTER, BUKAN? Atau, ikutin cara temen saya ini. Tanggal 13 malem, beli cokelat sebanyak-banyaknya. Keuntungannya? Ada 2: 1) pas beli banyak orang yang ngeliat dan mikir "wah pasti buat pacarnya tuh terus dibagi-bagiin buat gebetannya atau kakak adek-annya" dan 2) pas hari Valentine, kalian makan deh semua cokelatnya sendiri. UNTUNG, KAN? Perut kenyang, jomblo pun nggak berasa. Paling cuma naik berat badan 3-5 kilo kok ruginya.

sibuk-sibukan bareng OSIS
futsal!
Buat yang pacaran, gini deh. Emang mau tiap tahun harus ribet beli hadiah cokelat sama bunga? Mending kalo kantong tebel. Kalo lagi bokek gimana? Mau ngutang? Mau rampok bank? Udahlah... Putusin aja. Mending jomblo!

Buat yang LDR, emang situ bener-bener pacaran? Pacaran sama laptop? Pacaran sama skype? Yakin pacarnya di jauh sana cuma setia sama kamu? Yakin nggak diduain, ditigain, diempatin? Mau suap-suapan coklat bareng webcam? Udahlah... Putusin aja. Mending jomblo!

#JombloHighClass2013
#JOMBLOFORFREEDOM
#JombloUnited 
#JombloNyariTemen

Cukup sekian dari saya. Semoga tahun depan makin banyak yang sadar akan betapa pentingnya bersikap BIASA BIASA AJAHHHHHH.
Arigatou Gozaimasu.

foto-foto ada yang diambil dari instagram temen saya. Biar nggak kena marah saya promot aja. ayo difollow instagramnya @keytheresia.