So, seperti yang udah pernah saya bilang di post sebelumnya, selama bulan April saya akan sangat sibuk sekali berkaitan dengan lomba-lomba yang cukup menguras tenaga, pikiran, dan waktu.
Let's review what I've been through last month...
Jadi bulan April adalah bulannya lomba Siswa Teladan. Iya, saya ikut lomba siswa teladan. Sebenernya kami bersepuluh udah ditrain sama kakak-kakak kelas sejak awal tahun. Tapi namanya juga anak SMA. Sejauh apapun persiapannya, tetep aja detik-detik terakhir menuju lomba adalah hari paling ribet. Banyak yang belom sepenuhnya siap. Banyak yang karya tulisnya belum jadi, hasta karyanya belom kepikiran, berkas ini-itu belum diberesin... pokoknya bikin stres deh.
Klimaks dari semua persiapan kami tuh hari Senin tanggal 22 April. Waktu itu guru pembina kami, Ibu Blessy, sudah mengamanatkan untuk kumpul di sekolah jam 8 pagi untuk perampungan berkas. Tapi karena banyak yang belum selesai dan takut ngomong ke Ibu Blessy, akhirnya semua pada ngumpul di rumah saya dan berusaha secepat kilat menyelesaikan hal-hal yang harus kami selesaikan. Time goes by, nggak kerasa ternyata udah jam 11 siang. Kami bukan ngaret lagi. Tapi karetnya putus kali heheh.
Temen saya, sang ketua OSIS @PerchyRefaldy yang lagi sibuk sama sesuatu di depan komputer saya tiba-tiba nerima telepon dari nomor yang nggak dikenal. Kira-kira percakapannya gini:
Unknown: Halo? Halo? Perchy?
Perchy: Iyo, ini sapa?
Unknown: Ini Acha.
Perchy: Oh, kyapa Cha? (translate: kenapa Cha?)
Acha: Perchy, Ibu Blessy bilang kalo lima menit lagi ngoni belum disini, urus sandiri jo kata tu berkas. (translate: Kata Ibu Blessy kalo lima menit lagi kalian belom disini (maksudnya sekolah) berkasnya urus sendiri aja)
Perchy: HAAAAAH? IYO DANG IYOOOOO. THANKS CHA.
Singkat cerita, kami semua mulai ketakutan dan panik. Bimbang dan labil. Antara pergi ke sekolah saat itu juga atau nggak. Kemungkinannya cuma ada dua: ke sekolah, dan kena marah sama ibu karena berkasnya pada belum tuntas atau nggak usah pergi ke sekolah, dan mungkin dibunuh sama ibu.
Saking paniknya, semua akhirnya mulai mengambil Coca Cola satu orang satu kaleng untuk diminum (nggak nyambung emang). Dan atas usul Natan, kami berdiri untuk cheers dengan visi "UNTUK KENA MARAH RAME-RAME! CHEEEERSSSSS!"
Pada akhirnya kami tetep ke sekolah untuk ketemu Ibu Blessy. Dimarahin? Tetep. Tapi nggak sesangar yang kami ekspektasikan sih heheh. Kami langsung disuruh siapin semuanya, and it goes like that. Berkas kami akhirnya fix. As the last coaching, kami diberikan beberapa amunisi oleh Kak Emon yang juga pernah ikut Sistel juga tahun kapan tau.
Jeng jeng jeng jengggg... It's the daaaay! Kami disuruh ngumpul di rumah Ibu Blessy jam 4 sore buat sama-sama ke Harvest Camp sebagai tempat kami akan dikarantina selama 4 hari 3 malam. Sepanjang hari karantina kami lewati dengan penuh perjuangan. Tidur tengah malam, bangun subuh. Mandi air dingin. Siap diberi instruksi buat ini itu... Uao itu hari-hari yang berat, bos.
![]() |
Gerogi tingkat dewa dewi langit bumi pas wawancara karya tulis ;D |
My favorite day is the last day. It's the talent night and the night where we will know who are going to represent my city to the province level. Ayeeeee. Malam itu malam yang supadupa seru. I laughed a lot watching the acts of all the candidates. I amazed for every dances, every songs they sang, every poems they said... it's all worth it. Saya juga bersyukur karena bisa menampilkan talent show yang latihannya nggak sampe seminggu dan kata temen-temen, saya sukses. Tuhan Yesus baik :)
I am so thankful to Jesus Christ for His blessings. I got the third place for Sistel and my friend Perchy sang Ketos got the first place for boys category. He is going to represent my school & also my city at the province level. I know he's gonna make it cause I know his power (wkwk sotoy). For the girls category, Feni from SMAKER 2 Binsus got the first place. So Perchy & Feni will fight together. They are both Ketos anyway. Good luck, guys. Break a leg!!
Saya bersyukur bisa punya kesempatan untuk menikmati momen-momen itu. Ada banyak siswa di sekolah saya, dan kami bersepuluh yang terpilih untuk membawa nama baik sekolah :')
A massive thanks to Kak Wulan, Kak Ando, Kak Debora, Kak Putra, Kak Ene untuk coaching-coaching yang unforgettable. Sehebat apapun kami bersepuluh, kalian tetap yang terhebat. I pray for you guys to scream "THANK GOD! SAYA LULUS!" at the announcement day. Good luck for your college. Be the greatest people and create more high quality people. God be with you guys all :)
Dan SELAMAT untuk sembilan partner saya selama ini. Natan, Kevin, Windy, Flandi, Ine, Yessy, Perchy, Afi, Kiven. YOU GUYS ROCK! KEEP IT UP. I LOVE YOU GUYS ALL. Thanks for the unforgettable 1 last week before competition we had together. Heheh.
Modoo Marble lagi, yuk? ;D